Sebelum berkenalan lebih jauh dengan alam pikiran Jalalu d-Din Rumi, kiranya perlu di persembahkan sebuah pengantar kecil untuk memasuki alam pikiran 'Rumi'. Pengantar kecil ini dimaksudkan sekedar untuk mengingatkan kepada pembaca yang budiman bahwa Rumi sebagaimana para tokoh sufi lainnya adalah manusia-manusia bebas.
mereka adalah the greatest adventure, para petualang sejati. dalam menyikapi dan mengarungi samudra kehidupan ini mereka ibaratnya tidak hanya berenang di pinggir-pinggir pantai atau berenang di kolam renang. Tetapi terjun langsung ke tengah samudra kehidupan. Jadi mereka menyelami kehidupan sampai ke tingkat yang paling dalam, sehingga mampu mengungkapkan sisi-sisi hakikat kehidupan yang sejati yang bagi kaum awam masih merupakan sebuah misteri besar.
Dan ini sekilas tentang makna kehidupan dan kebhatinan yang di tuangkan dalam syair para sang sufi yang sangat dalam pengertian dan maknanya..
mereka adalah the greatest adventure, para petualang sejati. dalam menyikapi dan mengarungi samudra kehidupan ini mereka ibaratnya tidak hanya berenang di pinggir-pinggir pantai atau berenang di kolam renang. Tetapi terjun langsung ke tengah samudra kehidupan. Jadi mereka menyelami kehidupan sampai ke tingkat yang paling dalam, sehingga mampu mengungkapkan sisi-sisi hakikat kehidupan yang sejati yang bagi kaum awam masih merupakan sebuah misteri besar.
Dan ini sekilas tentang makna kehidupan dan kebhatinan yang di tuangkan dalam syair para sang sufi yang sangat dalam pengertian dan maknanya..
"..Bahagia saat kita duduk di pendapa, kau dan aku,..
Dua sosok dua tubuh namun hanya satu jiwa, kau dan aku,..
Harum semerbak da nyanyi burung menebarkan kehidupan..
Pada saat kita memasuki taman, kau dan aku,..
Bintang-bintang yang beredar sengaja menatap kita lama-lama..
Bagai bulan kita bagikan cahaya terang bagi mereka..
Kau dan aku, tak terpisahkan lagi, menyatu dalam nikmat tertinggi...
Bebas dari cakap orang, kau dan aku...
Semua burung yang terbang di langit mengidap iri..
Lantaran kita tertawa-tawa bahagia, kau dan aku...
Sungguh ajaib, kau dan aku, yang duduk bersama di sudut rahasia..
Pada saat yang sama berada di iraq dan khurasan, kau dan aku.."
Dua sosok dua tubuh namun hanya satu jiwa, kau dan aku,..
Harum semerbak da nyanyi burung menebarkan kehidupan..
Pada saat kita memasuki taman, kau dan aku,..
Bintang-bintang yang beredar sengaja menatap kita lama-lama..
Bagai bulan kita bagikan cahaya terang bagi mereka..
Kau dan aku, tak terpisahkan lagi, menyatu dalam nikmat tertinggi...
Bebas dari cakap orang, kau dan aku...
Semua burung yang terbang di langit mengidap iri..
Lantaran kita tertawa-tawa bahagia, kau dan aku...
Sungguh ajaib, kau dan aku, yang duduk bersama di sudut rahasia..
Pada saat yang sama berada di iraq dan khurasan, kau dan aku.."
-sumber : ajaran manunggaling kawula-Gusti-( sri muryanto )

40 komentar Saat ini ::
hemm. .ane masi kurang ngerti sob. .baca lagi ahh. .
25 April 2010 pukul 08.31saya kurang paham sufi, tapi syair sufi memang enak..:)
25 April 2010 pukul 08.44susah dipahami karena para Sufi berbicara dengan bahasa isyarat, metafora atau peribahasa,,tapi tidak ada salahnya kita memahami sebagai bahan renungan untuk kehidupan ini,,
25 April 2010 pukul 09.02Syairnya menambah keyakinan
25 April 2010 pukul 09.23Syairnya menambah keyakinan
25 April 2010 pukul 09.23baca artikel ini
25 April 2010 pukul 10.15inget lagu MJ
For You And For me cie cie
mampir sob mantab ni kisahnya
25 April 2010 pukul 10.42aq suka karya2nya jalaluddin Rumi
25 April 2010 pukul 10.53Maksudnya sob ?? bgung saya .. --a Saya pahami dulu yah .. )
25 April 2010 pukul 11.00syairnya bagus ya
25 April 2010 pukul 11.01mendekatkan hal yang jauh
dan
menjauhkan hal yang buruk
tapi kalaudipikir2 ,, syairnya bgus juga .. ^^
25 April 2010 pukul 11.02@Abdul Hafizh@4-all : trims dh mampir yo ;-)
syairnya punya makna yg dalem ^^
25 April 2010 pukul 11.17udah baca bukunya blom? .... beeeeeeh nggak rugi deh beli ... isinya indaaaah banget
25 April 2010 pukul 12.36belum update sobat
25 April 2010 pukul 12.36Rumi memang hebat :) saya juga suka Moh. Iqbal.
25 April 2010 pukul 13.06kau dan aku.. selalu untuk selamanya
25 April 2010 pukul 13.08*malah ngaco
saya kurang memahami sufi.... saya hanya seorang muslim biasa :)
25 April 2010 pukul 15.47syairnya bagus terimakasih infonya sahabat
25 April 2010 pukul 16.13Hmm Para Suffi memang dinilai pinter buat syair... Tapi belum begitu paham bagimana sufi itu...
25 April 2010 pukul 16.43syair yang penuh makna sob..
25 April 2010 pukul 17.14kolaborasi kata yg indah dan memberi petuah
Sukses Slalu!
@Sou Stalker : ok sob, xnty hehe..;-)
makasih ya atas artikelnya
25 April 2010 pukul 19.02puisi atau apa itu yang jelas indah
:D
makasih sobb
25 April 2010 pukul 19.04artikelnya
meski di share ulang
namun sangat berrti
bagaikan senuah kaligrafi. indah meski susah dimengerti. pengen memuji tapi bingung mau bilang darimana..
25 April 2010 pukul 19.13Syair yang indah ....
25 April 2010 pukul 20.48kunjungan balasan, tks Sob atas kunjungannya :)
sori nih, kurang ngerti makna syairnya....
25 April 2010 pukul 20.57but shere yang bagus...
btw. boleh tukeran link nggak..??
kau dan aku selau untuk selamanya
25 April 2010 pukul 21.07*nidji*
syairnya bagus, mas
@rizal : monggo sob..;-)
Alam pikiran Rumi ini seperti tarekat saja jika gitu ya
25 April 2010 pukul 21.50Syaikh Jalaluddin Rumi, salah satu tokoh tasawuf kaliber dunia. Alangkah indahnya dunia ini dan damainya apabila sejengkal jejak langkah beliau terpatri dalam hati sanubari kita. Semoga kita dapat mengambil hikmahnya. Trims sharingnya yang sangat menarik.
25 April 2010 pukul 21.56perlu aku hayati dulu nih biar nemu maknanya.:)
25 April 2010 pukul 22.35sufisme, perlambang kebebasan...
25 April 2010 pukul 23.10Rumi, syairnya dalem...
Usul mas: rabiah Al-adawiyah juga diulas mas..sepertinya keren.
@ahmadi amrun : ok sob, entar ane cri bhanx. Trims ya ;-)
Maknanya memang bagus ya mas..thanks atas pencerahannya
26 April 2010 pukul 07.30sip neh, Syeikh Jalaludi el rumi emang Top dah, mungkin di Indonesia ada Syeikh Siti Jenar kali ya, meski keduanyapun masih misteri ajarannya menurut sebagian orang.. he
26 April 2010 pukul 23.55ehm, intinya emang beliau sedang bermesra mesra an dengan tuhan, dan bisa ditangkap dengan nalar kalo kita emang sudah mencapai taraf seperti itu... he
26 April 2010 pukul 23.56@a-chen, buwel : wah ternyata paham jg ya hehe..salut dh ;-)
Saking tingginya bahasa mereka, sulit untuk dimengerti...
27 April 2010 pukul 08.42bener2 tinggi nih bahasa,sampai2 aku tidak mengerti apa dari maksudnya....
18 Januari 2012 pukul 09.58Posting Komentar
Pesan Hati Nurani Dari Rakyat Untuk Rakyat......Buat Sahabat Blogger Maupun Pengunjung Blog ini. Sekiranya Sudi Memberikan Sedikit Uang Recehnya Buat Saudara Kita Yang Sedang Membutuhkan Uluran Tangan Dan Bantuan Dari Kita Semua. Semoga Kebaikan Dan Bantuan yang Sobat Berikan Akan Di Balas Dengan kebajikan yang Berlimpah........terimakasih.
[[ Form Komentar Klasik ]]@..terimakasi sudah mampir kawan, entar ane kunjung balik salam Moblog..[ Buat Sobat Moblog, Gunakan Link Dibawah kotak komentar Klasik ini ]..@