Sore hari Ketika asyik bersenandung ria, tiba-tiba Abu nawwas di kagetkan oleh sekelebat bayangan yang menyelinap di samping halaman rumahnya. Abu nawwas pun penasaran dibuatnya, ada apakah gerangan???, siapakah tadi yang berkelebat??, manusiakah??? Atau...???, tanpa pikir panjang lagi dengan sigap Abu nawwas langsung melihat keadaan di belakang rumahnya.
Ketika sampai di halaman belakang rumahnya, Abu nawwas kaget bukan kepalang, karena dia menemukan orang tua yang di penuhi luka memar dan seorang anak kecil yang sedang menangis. Dengan perlahan dan lemah lembut Abu nawwas membawanya kedepan rumah dan menanyakan keadaan orang tua tersebut. "Bapak ini dari mana?, dan ada apa sampai tubuh bapak jadi lebam begini..?, mengapa bapak ketakutan sekali? ", setelah memberi minum air putih, orang tua tersebut menceritakan perihal kejadian yang sedang menimpanya. "saya tadi habis di kejar-kejar orang dan di pukuli hingga babak belur begini, hanya karena saya mencuri sedikit susu domba untuk anak saya ini yang belum makan satu hari ini. Tapi juragan yang punya domba tidak mau peduli dengan alasan yang saya berikan malah menyuruh tukang pukulnya untuk menghajar saya. Makanya saya sembunyi di tempat ini. Saya memang salah karena mencuri susu tanpa ijin kepada yang empunya. Tapi semua saya lakukan demi anak saya. ", mendengar cerita tersebut, tanpa terasa air mata Abu nawwas menetes, dalam hati abu nawwas berkata sungguh zalim sekali juragan tersebut.
Ketika sampai di halaman belakang rumahnya, Abu nawwas kaget bukan kepalang, karena dia menemukan orang tua yang di penuhi luka memar dan seorang anak kecil yang sedang menangis. Dengan perlahan dan lemah lembut Abu nawwas membawanya kedepan rumah dan menanyakan keadaan orang tua tersebut. "Bapak ini dari mana?, dan ada apa sampai tubuh bapak jadi lebam begini..?, mengapa bapak ketakutan sekali? ", setelah memberi minum air putih, orang tua tersebut menceritakan perihal kejadian yang sedang menimpanya. "saya tadi habis di kejar-kejar orang dan di pukuli hingga babak belur begini, hanya karena saya mencuri sedikit susu domba untuk anak saya ini yang belum makan satu hari ini. Tapi juragan yang punya domba tidak mau peduli dengan alasan yang saya berikan malah menyuruh tukang pukulnya untuk menghajar saya. Makanya saya sembunyi di tempat ini. Saya memang salah karena mencuri susu tanpa ijin kepada yang empunya. Tapi semua saya lakukan demi anak saya. ", mendengar cerita tersebut, tanpa terasa air mata Abu nawwas menetes, dalam hati abu nawwas berkata sungguh zalim sekali juragan tersebut.
Singkat cerita, setelah mengobati luka memar orang tua itu dan memberikan makanan serta bekal buat perjalanan pulang. Abu nawwas, kembali duduk di depan rumahnya sambil merenungkan kejadian tadi. Dan tanpa di sadari, ternyata kejadian tadi di saksikan juga oleh mentri sang Raja yang memang ada dendam dengan abu nawwas. Kemudian lewatlah juragan domba dan beberapa tukang pukul di depan mentri. sambil bertanya apakah tadi melihat orang tua dan anaknya lewat jalan ini..?, mentri memberitahukan bahwa tadi ada orang tua dan anaknya mampir tempat Abu nawwas. Dengan cepat juragan tadi mendatangi rumah abu nawass, melihat dari jauh ada juragan domba itu datang, abu nawwas cepat-cepat masuk ke dalam rumahnya dan duduk di ruang tamu. Tidak lama juragan dan tukang pukulnya tiba dan langsung mengetuk pintu rumah abu nawwas. Dan langsung menanyakan perihal tentang orang tua dan anaknya. Abu nawwas menjawab.."Abu nawas dari tadi anda duduk dalam rumah, apakah melihat orang tua dan seorang anak kecil???, abu nawwas menjawab..waktu saya di dalam rumah, saya tidak melihat sesorangpun yang lewat di sini," mendengar jawaban itu juragan domba itu diam saja tidak berani bertindak karena abu nawwas sangat di segani dan di sayang oleh Raja. Juragan mengadu kepada mentri, mentri pun tersenyum..terlintas dibenaknya akan membuat malu Abu nawwas di hadapan Raja. Kemudian mentri memberikan saran untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Raja.
Akhirnya Abu nawwas di panggil oleh Raja di persidangan. Raja langsung menanyakan perihal kejadian itu kepada abu nawwas, dan bertanya.."Abu nawwas, apa benar kamu telah melakukan tindak kejahatan menyembunyikan pencuri dan berbohong..???", padahal kamu adalah penasihat pribadi keluarga kerajaan..,Abu nawas menyangkal semua tuduhan itu dan menanya balik pada Raja. Siapa yang memberikan laporan ini dan mana saksinya. Dengan sigap jurang dan mentri maju ke hadapan Raja. Juragan mengatakan aku yang melapor, dan saksinya ada mentri yang melihat langsung kejadiannya. Suasana sidang menegang...Raja langsung mempersilahkan juragan dan mentri untuk berbicara..juragan domba berkata.." abu nawwas, saya kemaren ada bertanya tentang orang tua dan anaknya, kamu malah mengatakan tidak melihat siapapun. Padahal ada mentri yang melihatnya dan menjadi saksi kejadian kemaren..", Ruang sidang tambah tegang.. Raja pun angkat bicara..,bagaimana abu nawwas, apa pembelaanmu???..dengan tenang dan santai Abu nawwas menjawab pertanyaan Sang Raja..
"..Begini kejadiannya Raja, sewaktu kejadian orang tua dan anaknya saya sedang di luar rumah tepatnya di halaman belakang..,dan juragan menanyakan orang tua dan anaknya ketika saya berada dalam rumah di ruang tamu..logikanya jika raja ditanya..oleh juragan dengan pertanyaan..seperti ini.."wahai Raja apakah, raja sewaktu dalam rumah melihat orang tua dan anaknya???..,Raja diam sejenak, kemudian menjawab..ya tentu saja saya bilang tidak melihat karena hanya ada diriku sendiri di dalam rumah tersebut...nah itulah jawaban yang saya berikan kepada juragan domba, apakah saya berbohong..tentu tidak. Malahan saya berkata dengan yang sejujur-jujurnya."
Suasana sidang langsung meriah mendengar jawaban Abu Nawwas, Raja hanya tersenyum. Sedangkan juragan domba dan mentri mukanya jadi merah karena menahan rasa malu atas kebodohan mereka sendiri.
*-Apa yang bisa sobat tangkap pelajaran dari cerita di atas...???..

37 komentar Saat ini ::
Pertamamx nih sob .. amankan dulu yah .. Komentar asli ntar muncul ..^^
29 April 2010 pukul 06.30Akhirnya muncul juga ceritanya,,,
29 April 2010 pukul 06.34Wakakkakakakakakakak .. Seperti biasa Abu Nawas memang cerdas sob .. hati2lah dlam berbicara ,, karena mungkin perkataan kita itu dapat menjadi senjata yg ampuh utk menjerumuskan kita sendiri .. :)
29 April 2010 pukul 06.36saya suka ceritanya sob !! Sering-sering posting kyk gini ya ! Hehehe,,met pagi ae . .
29 April 2010 pukul 06.59lapor Sob... link blog Sobat sudah saya pasang di halaman tukeran link... ditunggu backlink nya yaaa...
29 April 2010 pukul 07.14Abu Nawas memang sosok yang cerdik, teliti, hati-hati dan jenaka. Kita kagum dengan kepintarannya dan dibuat tertawa geli sambil geleng-geleng kepala dengan jawabannya yang tidak terduga. Dia selalu lolos dari jebakan dan jeratan orang yang iri dan tidak menyukainya. Semoga kisah diatas dapat diambil hikmahnya.
29 April 2010 pukul 07.28Pagi gan...abu nawwas memang cerdas...
29 April 2010 pukul 07.41logis-logis...
29 April 2010 pukul 08.33memang ndak lihat kan...krn ngumpet....
setidaknya Abu Nawas nggak bohong...
jangan berbohong dlm kondisi apapun,,,
29 April 2010 pukul 09.50pinter2 nyusun kalimat aja,hehe...
kalau menurut aq abunawas tuh manusia aneh bin ajaib, juga jenius
29 April 2010 pukul 10.08abu nawas sosok yang cerdas.. he
29 April 2010 pukul 10.20begitulah seorang abu nawwas, cerdas dan ya memang cerdas.. hi
29 April 2010 pukul 10.21Hahhaha... Abu NWas emang cerdik bener... Dasar Bodoh sang juragan domba n mentri tu... kkekkekke
29 April 2010 pukul 12.14cerita yang jenaka..!
29 April 2010 pukul 12.14Abu nawas ini walau dia jenaka, tp dia cukup pintar ya mas..
29 April 2010 pukul 12.43ini cara2 para pengacara dan pemeriksa terhadap saksi
29 April 2010 pukul 14.53hati2... lidah tidak bertulang
ceritanya menarik, saya sering baca cerita Abu Nawwas habisnya lucu dan menghibur :)
29 April 2010 pukul 15.44bener2 bijaksana yah jawabannya dan sangat rinci..kita2 yang punya pemikiran singkat pasti susah untuk mengelak dari situasi tersebut :D
29 April 2010 pukul 16.43thanks buat ceritanya :D
siip mas...memang kita harus hati2 dalam berbicara...salah2 malah jadi senjata makan tuan yaa...
29 April 2010 pukul 16.50hahaha...abunawas mang cerdik akal dia...
29 April 2010 pukul 17.00salam,
tfd
panjang amat sob!tapi keren
29 April 2010 pukul 17.11keren capek gw baca hehehe
29 April 2010 pukul 17.12Kejujuran penting buat menjalin kekeluargaan
29 April 2010 pukul 18.21Kejujuran penting buat menjalin kekeluargaan
29 April 2010 pukul 18.21Sang raja dibikin bingung ma abu nawas
29 April 2010 pukul 18.24dasar abu nawas dari duyu juga githu emang cerdik dia. kepedulian bagaimana cara kita memandang, hikmahnya lebih besar yang mana >
29 April 2010 pukul 19.31abu nawas emang cerdik ia,,?
29 April 2010 pukul 19.37ha.
gw ketawa di buatnya
malam mas.. :-)
29 April 2010 pukul 20.37berkunjung.. :-)
29 April 2010 pukul 20.37Yang saya tangkap: hati-hati bila bertanya..:)
29 April 2010 pukul 20.59dulu aku sering di dongengin abu nawas sebelum tidur, ceritane asik2
29 April 2010 pukul 22.03kata orang...mulutmu harimaumu
29 April 2010 pukul 22.45so berhati-hatilah dalam bertutur kata
ikon orang cerdas ne
29 April 2010 pukul 23.31perlu ditiru,ehehe
dalam banyak cerita abunawas. selain lucu dan meng hibur.
30 April 2010 pukul 00.02banyak sekali makna yang ada didlamnya...
aq tunggu abunawas berikutnya
Menarik! Sedikit 'jahil'
30 April 2010 pukul 08.14Mulutmu harimaumu..
30 April 2010 pukul 21.59:D
bener juga ane baru kepikiran tuh...
18 Januari 2012 pukul 09.42Posting Komentar
Pesan Hati Nurani Dari Rakyat Untuk Rakyat......Buat Sahabat Blogger Maupun Pengunjung Blog ini. Sekiranya Sudi Memberikan Sedikit Uang Recehnya Buat Saudara Kita Yang Sedang Membutuhkan Uluran Tangan Dan Bantuan Dari Kita Semua. Semoga Kebaikan Dan Bantuan yang Sobat Berikan Akan Di Balas Dengan kebajikan yang Berlimpah........terimakasih.
[[ Form Komentar Klasik ]]@..terimakasi sudah mampir kawan, entar ane kunjung balik salam Moblog..[ Buat Sobat Moblog, Gunakan Link Dibawah kotak komentar Klasik ini ]..@