PEMERINTAHAN KESULTANAN PASER BERSATU KEMBALI DALAM KEKUASAAN SULTAN MOEHAMAD ALI ALAMSYAH TAHUN 1307-1315 H/1690-1897 M
pada tahun 1307 H bertepatan dengan tahun 1890 M Sultan Abdurrahman meninggal dunia seluruh anggota adat dan ulama, baik yang dari Paser selatan maupun yang dari paser utara berkumpul di ibu negeri kesultana di BENUWO untuk mengadakan musyawarah di Paseban istana kesultanan digunung Sahari hanyalah untuk sekedar mengesahkan dan meresmikan perpecahan kesultanan Paser yang terbagi 2 daerah kesultanan yaitu bahwa
berdasarkan keputusan majelis adat dan alim ulama kesultanan paser yang telah terpecah menjadi 2 kekuasan sultan yaitu utaran dan selatan selama 5 tahun menjadi satu dibawah kekuasan dan pemerìntahan Sultan Moehamad Ali Alamsyah Bin Moehamad Han Alamsyah dinobatkan sebagai Sultan Paser untuk bersatu kembali
Pemerintahan Sultan Moehamad Ali Alamsyah melaksanakan kebijakan sebagai berikut
1. sultan Moehamad Ali Alamsyah banyak mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk memperbaiki dalam negeri dan kemudian dibidang penghidupan dan kehidupan rakyat yang mana telah mengalami kemerosotan dan kemunduran masa kesultanan Paser yaitu Sultan Abdurrahman Alamsyah
2. Tidak ada perjanjian baru antara kesultana paser dengan Belanda turut campur dalam pemerintahan
3. sultan Moehamad Aji Alamsyah membentuk pertahanan dan keamanan pemerintahan dengan membagi tugas kepada para Pangeran sebagai berikut
4. Sultan Moehamad Aji Alamsyah adalah selaku Panglima tertinggi angkatan bersenjata kesultanan paser
5. Pemerintahan sultan Moehamad Aji Alamszah dikecam belanda karena tidak mau tunduk dengan perjanjian belanda yang telah disepakati oleh kesultanan paser sebelumnya
6. pemerintahan Sultan Moehamad Ali Alamsyah dinobatkan menjadi Sultan Paser melalui majelis Adat dan Alim ulama terjadi pada tahun 1315 H atau 1897 M atas permintaan Resident J. broes belanda atas penolakan kerja sama dengan belanda melalui surat perjanjian
7. Tanah adat Pusaka Sultan Moehamad Ali Alamsyah adalah terletak di Selang ( semuntai ) Adang. Negeri Modang sampai negeri Muru menjadi milik Sultan Moehamad Ali Alamsyah.
8. Sultan Moehamad Ali Alamsyah diasingkan oleh belanda ke Banjarmasin dan wafat pada tahun 1316 H atau 1899 M dan kuburannya ada di Banjarmasin dan meninggalkan seorang anak putera dan puteri bernama
[[ Translate English ]] [[ Translate Indonesia ]]
0 komentar Saat ini ::
Posting Komentar
Pesan Hati Nurani Dari Rakyat Untuk Rakyat......Buat Sahabat Blogger Maupun Pengunjung Blog ini. Sekiranya Sudi Memberikan Sedikit Uang Recehnya Buat Saudara Kita Yang Sedang Membutuhkan Uluran Tangan Dan Bantuan Dari Kita Semua. Semoga Kebaikan Dan Bantuan yang Sobat Berikan Akan Di Balas Dengan kebajikan yang Berlimpah........terimakasih.
[[ Form Komentar Klasik ]]@..terimakasi sudah mampir kawan, entar ane kunjung balik salam Moblog..[ Buat Sobat Moblog, Gunakan Link Dibawah kotak komentar Klasik ini ]..@